Jumat, 04 Desember 2015

problem stres belajar pada siswa



PROBLEM STRES BELAJAR
Strategi yang tepat sangat penting dalam menjalani suatu hubungan yang baik teristimewa orangtua dengan anak yang memegang peranan penting dalam mengurangi stres belajar anak. Sudirman (2009:1) mengemukakan bahwa strategi yang efektif dapat mencegah anak stres dalam belajar dengan tidak memberikan perintah, melainkan duduk sejajar bersama anak, berempati, menemani, dan membuat suasana menyenangkan saat belajar bagi anak. Penggunaan strategi yang efektif dan belajar bersama orangtua bagi anak bukanlah sesuatu yang menakutkan dan membebani, melainkan menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan.
Dampak Stres Belajar Anak menurut Borba (2009 : 245) ada dua yaitu Dampak Positif dan Dampak Negatif. Stres yang berdampak positif merupakan bagian yang normal dari proses belajar dalam kehidupan anak setiap hari. Sedangkan dampak negatif stres ialah mengacaukan dan merusak emosi anak yang ditandai dengan gampang marah, sulit berkonsentrasi, dan mengalami kegelisahan yang berakibat sering mengompol.Dampak stress yang berkepanjangandapat membuat anak mengalami chronic sress dan depresi di masa kecil. Stres juga bisa merusak sistem pencernaan, menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, mengacaukan dan merusak stabilitas emosi, serta mengganggu perkembangan sel-sel otak anak. 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak Lie (2007:151) dan Murza (2009:1) menjelaskan bahwa prestasi dalambelajar merupakan dambaan setiap orangtua terhadap anak. Prestasi yang baik didapat dengan proses belajar yang baik.Prestasi belajar anak dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri.Contoh faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar adalah bakat, minat, dan kemampuan intelektual.Bakat dan kemampuan intelektual sudah dibawa sejak lahir. Minat dapat dikategorikan dengan bawaan, akan tetapi dapat pula terjadi karena adanya pengaruh dari luar yang bersifat dominan.Faktor Eksternal Bung (2008:5) menjelaskan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi anak antara lain: Keluarga,sekolah,masyarakat, dan lingkungan sekitar.Mencegah Stres Belajar Anak menurut Niahidayati (2011:99) sebelum anak mengalami stres, lebih baik jika orang tua selalu berusaha menjalin dan menjaga kedekatan hubungan dengan anak secara harmonis, dengan melakukan komunikasi dengan anak, Bersikap terbuka terhadap anak.
Adapun hasil observasi saya pada tanggal 21 November 2015 bertempat di Pondok Pesantren Putri Al Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, yaitu kepada siswa kelas XII MAN Tambakberas Jombang yang bermukin di pesantren dengan nama Nurma Linda, dimana siswa ini merasakan stres belajar yang berdampak pada dirinya, dan stres ini dikarenakan dari beberapa faktor, kemudian dari observasi ini saya melakukan penelitian dikarenakan ada beberapa problem yang mempengaruhi proses belajar siswa tersebut yang berakibat mengalami stres belaja.
Dari wawancara yang saya lakukan terhadap siswa tersebut dia merasakan stres dalam belajar karea dia memiliki beban yang sangat berat menurut saya, dimana dia harus membagi waktu dengan baik antara belajar untuk sekolah formal dengan sekolah diniyah serta dia juga harus meluangkan waktu untuk menghafal Al-Quran yang wajib disetorkan  pada pengasuh pesatren. Dia begitu hebat dalam membagi waktu namun disisi lain dia juga merasa keberatan akan hal tersebut terlebih lagi dia juga mendapat tanggungan dari pegasuh sebagai pengurus pondok pesantren, dimana dia harus megurus santri yang ada di pesantren tersebut. Dari faktor inilah dia merasakan stres.
Dampak yang dirasakan oleh siswa tersebut adalah dari segi fisik dia menjadi lebih kurus dari sebelum dia menjadi pengurus, sebelum menjadi pengurus dia merasa baik-baik saja dan tidak merasakan stres belajar namun tugas menjadi pengurus yang dirasakan itu sagat berat dan banyak hal yang dipikirkan tak hanya itu namun di menjadi orang yang sanat sibuk sehingga dia menjadi tidak nafsu makan dan kurang istirahat,  Kemudian dari sisi lain seperti nilai akademik menurun, hilangnya semangat untuk belajar bersama teman.
Upaya yang dilakukan oleh siswa tersebut adalah menengkan diri degan cara menyendiri beberapa menit dan melakukan hal-hal menurutnya itu membuat dirinya lebih tenang seperti membaca buku-buku, bergurau dengan teman-teman sebayanya dan dari pondok juga memberikan fasilitas televisi pada hari libur. Dan upaya dari orang tua itu tidak begitu berperan karena faktor tempat tinggal yang berjauhan dan  jarang mengunjungi anaknya sehingga tak ada peran lebih dari orang tua. Dan upaya dari guru adalah memberikn motivasi sehingga dapat menimbulkan rasa semangat terhdp siswanya tersebut.