PROBLEM STRES BELAJAR
Strategi yang tepat sangat penting dalam menjalani suatu hubungan
yang baik teristimewa orangtua dengan anak yang memegang peranan penting dalam
mengurangi stres belajar anak. Sudirman (2009:1) mengemukakan bahwa strategi
yang efektif dapat mencegah anak stres dalam belajar dengan tidak memberikan
perintah, melainkan duduk sejajar bersama anak, berempati, menemani, dan
membuat suasana menyenangkan saat belajar bagi anak. Penggunaan strategi yang
efektif dan belajar bersama orangtua bagi anak bukanlah sesuatu yang menakutkan
dan membebani, melainkan menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan.
Dampak Stres Belajar Anak menurut Borba (2009 : 245) ada dua yaitu
Dampak Positif dan Dampak Negatif. Stres yang berdampak positif merupakan
bagian yang normal dari proses belajar dalam kehidupan anak setiap hari.
Sedangkan dampak negatif stres ialah mengacaukan dan merusak emosi anak yang
ditandai dengan gampang marah, sulit berkonsentrasi, dan mengalami kegelisahan
yang berakibat sering mengompol.Dampak stress yang berkepanjangandapat membuat
anak mengalami chronic sress dan depresi di masa kecil. Stres juga bisa merusak
sistem pencernaan, menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, mengacaukan
dan merusak stabilitas emosi, serta mengganggu perkembangan sel-sel otak
anak.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak Lie
(2007:151) dan Murza (2009:1) menjelaskan bahwa prestasi dalambelajar merupakan
dambaan setiap orangtua terhadap anak. Prestasi yang baik didapat dengan proses
belajar yang baik.Prestasi belajar anak dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri sendiri.Contoh faktor internal yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar adalah bakat, minat, dan kemampuan intelektual.Bakat dan
kemampuan intelektual sudah dibawa sejak lahir. Minat dapat dikategorikan
dengan bawaan, akan tetapi dapat pula terjadi karena adanya pengaruh dari luar
yang bersifat dominan.Faktor Eksternal Bung (2008:5) menjelaskan faktor
eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi anak antara lain:
Keluarga,sekolah,masyarakat, dan lingkungan sekitar.Mencegah Stres Belajar Anak
menurut Niahidayati (2011:99) sebelum anak mengalami stres, lebih baik jika
orang tua selalu berusaha menjalin dan menjaga kedekatan hubungan dengan anak
secara harmonis, dengan melakukan komunikasi dengan anak, Bersikap terbuka
terhadap anak.
Adapun hasil observasi saya pada tanggal 21 November 2015 bertempat
di Pondok Pesantren Putri Al Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, yaitu
kepada siswa kelas XII MAN Tambakberas Jombang yang bermukin di pesantren
dengan nama Nurma Linda, dimana siswa ini merasakan stres belajar yang
berdampak pada dirinya, dan stres ini dikarenakan dari beberapa faktor,
kemudian dari observasi ini saya melakukan penelitian dikarenakan ada beberapa
problem yang mempengaruhi proses belajar siswa tersebut yang berakibat
mengalami stres belaja.
Dari wawancara yang saya lakukan terhadap siswa tersebut dia
merasakan stres dalam belajar karea dia memiliki beban yang sangat berat
menurut saya, dimana dia harus membagi waktu dengan baik antara belajar untuk
sekolah formal dengan sekolah diniyah serta dia juga harus meluangkan waktu
untuk menghafal Al-Quran yang wajib disetorkan
pada pengasuh pesatren. Dia begitu hebat dalam membagi waktu namun
disisi lain dia juga merasa keberatan akan hal tersebut terlebih lagi dia juga
mendapat tanggungan dari pegasuh sebagai pengurus pondok pesantren, dimana dia
harus megurus santri yang ada di pesantren tersebut. Dari faktor inilah dia
merasakan stres.
Dampak yang dirasakan oleh siswa tersebut adalah dari segi fisik
dia menjadi lebih kurus dari sebelum dia menjadi pengurus, sebelum menjadi
pengurus dia merasa baik-baik saja dan tidak merasakan stres belajar namun
tugas menjadi pengurus yang dirasakan itu sagat berat dan banyak hal yang
dipikirkan tak hanya itu namun di menjadi orang yang sanat sibuk sehingga dia
menjadi tidak nafsu makan dan kurang istirahat, Kemudian dari sisi lain seperti nilai akademik
menurun, hilangnya semangat untuk belajar bersama teman.
Upaya yang dilakukan oleh siswa tersebut adalah menengkan diri
degan cara menyendiri beberapa menit dan melakukan hal-hal menurutnya itu
membuat dirinya lebih tenang seperti membaca buku-buku, bergurau dengan
teman-teman sebayanya dan dari pondok juga memberikan fasilitas televisi pada
hari libur. Dan upaya dari orang tua itu tidak begitu berperan karena faktor
tempat tinggal yang berjauhan dan jarang
mengunjungi anaknya sehingga tak ada peran lebih dari orang tua. Dan upaya dari
guru adalah memberikn motivasi sehingga dapat menimbulkan rasa semangat terhdp
siswanya tersebut.



